Ancaman Komputasi Kuantum dan Strategi Bertahan Blockchain

iconOdaily
Bagikan
Share IconShare IconShare IconShare IconShare IconShare IconCopy

Menurut Odaily, komputasi kuantum menimbulkan ancaman signifikan terhadap Bitcoin dan sistem blockchain lainnya, karena berpotensi memecahkan enkripsi yang melindungi mereka. Artikel tersebut menggambarkan kesamaan dengan konsep 'hutan gelap' dari novel 'Three-Body Problem,' di mana serangan dimensi tinggi dapat melumpuhkan pertahanan dimensi rendah. Algoritma ECDSA Bitcoin, yang dikembangkan pada tahun 1980-an, rentan terhadap dekripsi kuantum melalui algoritma Shor. Para ahli memperingatkan bahwa dompet Bitcoin awal, termasuk milik Satoshi Nakamoto, dapat menjadi target utama. Sebagai tanggapan, berbagai blockchain Layer 1 sedang menjajaki strategi tahan kuantum, seperti eksperimen multi-jalur Ethereum, brankas opsional tahan kuantum Solana, dan proyek baru seperti Quranium dan QRL yang dibangun dengan ketahanan terhadap kuantum sebagai fokus utama. Artikel tersebut menekankan urgensi bagi industri untuk bersiap menghadapi masa depan kuantum, dengan beberapa ahli menyarankan transisi ke algoritma tahan kuantum pada tahun 2035.

Penafian: Informasi pada halaman ini mungkin telah diperoleh dari pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan atau opini KuCoin. Konten ini disediakan hanya untuk tujuan informasi umum, tanpa representasi atau jaminan apa pun, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai saran keuangan atau investasi. KuCoin tidak bertanggung jawab terhadap segala kesalahan atau kelalaian, atau hasil apa pun yang keluar dari penggunaan informasi ini. Berinvestasi di aset digital dapat berisiko. Harap mengevaluasi risiko produk dan toleransi risiko Anda secara cermat berdasarkan situasi keuangan Anda sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Ketentuan Penggunaan dan Pengungkapan Risiko.