Berdasarkan laporan dari Odaily, Tether, penerbit stablecoin terbesar, memiliki 116 ton emas fisik dan diproyeksikan menghasilkan $150 miliar pada tahun 2025. Namun, Tether diturunkan ke peringkat terendah (5—Rentan) oleh S&P Global karena kekhawatiran terkait risiko struktur cadangan, transparansi yang terbatas, dan celah regulasi. S&P menyebutkan adanya peningkatan eksposur terhadap aset berisiko tinggi seperti Bitcoin serta kurangnya pengungkapan detail operasional utama. Sebaliknya, USDC yang diterbitkan oleh Circle menerima peringkat lebih tinggi (2—Kuat), meskipun sahamnya mengalami penurunan tajam di tengah kerugian yang berkelanjutan. Tether berencana meluncurkan stablecoin yang berfokus pada pasar AS, USAT, di bawah kerangka kerja GENIUS Act, yang menunjukkan pergeseran menuju kepatuhan regulasi. Langkah tersebut menyoroti pentingnya RWA (Aset Dunia Nyata) dalam membawa kontrol risiko keuangan tradisional ke sistem berbasis blockchain.
Tether Dinilai 'Paling Rentan' oleh S&P Meskipun Memiliki Keuntungan $150 Miliar dan Cadangan Emas yang Besar.
OdailyBagikan






Sumber:Tampilkan versi asli
Penafian: Informasi pada halaman ini mungkin telah diperoleh dari pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan atau opini KuCoin. Konten ini disediakan hanya untuk tujuan informasi umum, tanpa representasi atau jaminan apa pun, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai saran keuangan atau investasi. KuCoin tidak bertanggung jawab terhadap segala kesalahan atau kelalaian, atau hasil apa pun yang keluar dari penggunaan informasi ini.
Berinvestasi di aset digital dapat berisiko. Harap mengevaluasi risiko produk dan toleransi risiko Anda secara cermat berdasarkan situasi keuangan Anda sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Ketentuan Penggunaan dan Pengungkapan Risiko.

