img

Web3 Yield Farming: Trade-off yang Tepat Antara Mesin Pengembalian dan Kerugian Tidak Permanen

2025/08/07 12:12:02

Dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) Web3,Yield Farmingtelah menjadi strategi utama dalam pengelolaan aset. Strategi ini menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi pemilik aset kripto: alih-alih hanya "menyimpan" (HODL) aset mereka dalam jangka panjang, mereka dapat menempatkan modal yang tidak digunakan ke dalam jaringan terdesentralisasi untuk menjadi "petani digital," dan mendapatkan pengembalian dengan menyediakan likuiditas. Strategi ini adalah perwujudan utama dari inovasi DeFi, sekaligus permainan yang cermat antara risiko dan imbalan.

Gambar Kustom

Menjadi ‘Petani Digital’: Mesin Pengembalian dari Yield Farming


Di inti dari yield farming adalah liquidity pool. Anda dapat membayangkan liquidity pool sebagai "mesin penukar mata uang otomatis" yang dijalankan oleh kode yang tidak pernah tidur. Ia tidak bergantung pada buku order tradisional; alih-alih, ia didorong oleh modelAutomated Market Maker (AMM)yang menggunakan formula matematis untuk menentukan harga.
Agar liquidity pool ini dapat berfungsi, mereka membutuhkanLiquidity Providers (LPs). LPs menyetor dua token dengan nilai yang sama (misalnya, 50% Ethereum (ETH) dan 50% USD Coin (USDC)) ke dalam pool. Ini seperti menyuntikkan cadangan mata uang ke dalam mesin pertukaran, sehingga memungkinkan pengguna lain melakukan perdagangan dengan lancar. Sebagai bukti bahwa mereka telah menyediakan likuiditas, LPs menerimaLiquidity Provider (LP) Tokenyang mewakili bagian mereka dalam pool.
Gambar Kustom
Sebagai imbalannya, LPs menerima dua jenis hadiah utama yang bersama-sama membentuk"mesin pengembalian" mereka:


- Biaya Transaksi:Setiap kali pengguna menukar token dalam pool, mereka membayar biaya transaksi (misalnya, 0.3% pada Uniswap). LPs secara otomatis menerima bagian dari biaya ini secara proporsional dengan kontribusi mereka dalam pool. Volume perdagangan yang tinggi dalam pool secara langsung meningkatkan imbal hasil biaya.


- Hadiah Token Tambahan:Untuk mendorong partisipasi awal dan dengan cepat meningkatkan likuiditas, banyak protokol juga mendistribusikan token tata kelola platform mereka kepada LP (Liquidity Providers). Reward ini bisa sangat menguntungkan dan sering kali menjadi pendorong utama tingginya APY (Annual Percentage Yields) dalam yield farming, yang berfungsi sebagai langkah penting dalam model tokenomics protokol tersebut.


Risiko Tersembunyi di Balik Keuntungan: Penjelasan tentang Impermanent Loss

Meskipun mesin penghasil keuntungan terlihat sangat menarik, penyedia likuiditas harus menghadapi risiko unik dan signifikan: Impermanent Loss.
Secara sederhana, Impermanent Loss adalah kerugian sementara yang dialami oleh penyedia likuiditas ketika harga dari aset yang mereka setorkan berubah dibandingkan dengan hanya menyimpannya di wallet. Kerugian ini disebabkan oleh mekanisme Automated Market Maker (AMM) dalam liquidity pool.
Mari kita gunakan contoh konkret untuk menjelaskan mekanismenya:
Bayangkan Anda menyetor 1 ETH dan 1000 USDC ke dalam sebuah pool, dengan harga ETH saat itu $1000.


- Skenario 1: Harga ETH tetap stabil. Nilai aset Anda tetap 1 ETH + 1000 USDC.


- Skenario 2: Harga ETH meningkat dua kali lipat menjadi $2000. Pada titik ini, ETH dalam pool dihargai lebih rendah dibandingkan pasar eksternal. Arbitrase terjadi, dengan pengguna lain menyetor USDC untuk membeli ETH dari pool hingga harga ETH naik kembali ke $2000. Proses ini menyebabkan pool memiliki lebih sedikit ETH dan lebih banyak USDC. Akhirnya, pool seimbang dengan memegang kira-kira 0.707 ETH dan 1414 USDC. Nilai total aset Anda menjadi 0.707 ETH (senilai $1414) + 1414 USDC, dengan total sekitar $2828.


- Perbandingan: Jika Anda hanya menyimpan 1 ETH dan 1000 USDC di wallet Anda tanpa mengikuti yield farming, nilai total aset Anda akan menjadi 1 ETH (senilai $2000) + 1000 USDC, dengan total $3000.
Impermanent Loss adalah selisihnya: $3000 - $2828 = $172.
Custom Image
Kerugian ini disebut "impermanent" karena jika harga token akhirnya kembali ke rasio asli, kerugian tersebut akan hilang. Namun, jika harga tidak pernah pulih dan Anda memilih untuk menarik dana Anda, "impermanent" loss ini akan menjadi kerugian permanen.


Pertimbangan yang Tepat: Kebijaksanaan Investor Web3

Custom Image
Yield farming adalah pertukaran yang cermat antara risiko dan imbal hasil. Potensi imbal hasil yang tinggi, terutama dari reward token tambahan, harus cukup untuk mengimbangi potensi risiko dari kerugian sementara (impermanent loss). Oleh karena itu, investor Web3 yang cerdas mengambil langkah-langkah berikut untuk mengelola risiko ini:


- Pilih Pasangan Stablecoin: Pasangan perdagangan seperti USDC/DAI, yang memiliki volatilitas harga sangat rendah, memiliki risiko kerugian sementara yang hampir tidak signifikan.
- Evaluasi Volume Perdagangan: Pool dengan volume perdagangan tinggi menghasilkan lebih banyak biaya transaksi, yang dapat membantu mengimbangi kerugian sementara dengan lebih cepat.
- Fokus pada Reward Token: Pada pasangan dengan volatilitas tinggi, risiko kerugian sementara hanya layak diambil jika reward token tambahan (misalnya, APY) cukup tinggi.


Yield farming adalah komponen utama dari inovasi Web3 yang membuka peluang baru untuk berpartisipasi dalam dunia keuangan. Namun, memahami dan mengelola risiko utamanya—kerugian sementara—adalah pelajaran pertama yang harus dipelajari oleh setiap "petani digital."

Penafian: Halaman ini diterjemahkan menggunakan teknologi AI (didukung oleh GPT) untuk kenyamanan Anda. Untuk informasi yang paling akurat, lihat versi bahasa Inggris aslinya.